laporan herbarium
LAPORAN
PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN
PRAKTIKUM X
PRAKTIKUM
LAPANGAN DAN PEMBUATAN HERBARIUM
OLEH
:
NAMA :
MUHAMAD SUTRIZAL
STAMBUK :
F1D1 16 036
KELOMPOK :
I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : KURNIAWANTO
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2017
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tumbuhan dimasukkan kedalam kingdom Plantae yang dibagi menjadi dua
yaitu tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan tinggi
ialah tumbuhan yang mempunyai biji (Spermatophyta)
yang terbagi menjadi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan-tumbuhan tersebut mempunyai karakteristik tersendiri yang dilihat dari
perbedaan warna, bentuk dan ukuran akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Perbedaan tersebut mengakibatkan tingkat keanekaragaman yang tinggi.
Tumbuhan dapat diketahui spesiesnya dengan cara mengidentifikasi
tumbuhan tersebut dengan melihat ciri-ciri dan sifatnya, untuk itu diperlukan
suatu awetan tumbuhan yang disebut herbarium. Herbarium merupakan suatu cara
pengkoleksian tumbuhan dengan mengeringkan tumbuhan terlebih dahulu dan
dilekatkan pada kertas. Herbarium dibuat dari spesimen tumbuhan yang telah dewasa
dan tidak terserang hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Herbarium terbagi
atas dua yaitu herbarium kering dan
herbarium basah, herbarium keing digunakan untuk spesimen yang mudah
dikeringkan misalnya daun, akar, batang dan bunga sedangkan herbarium basah
digunakan untuk spesimen yang berair atau lembek misalnya buah.
Herbarium memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai bahan rujukan
takson tumbuhan, bahan penelitian dan bahan pembelajaran bidang botani. Manfaat
herbarium yang lainnya adalah sebagai
bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan, acuan identifikasi untuk
mengenal suatu jenis tumbuhan, bukti adanya keanekaragaman dan acuan untuk
publikasi spesies baru. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan
praktikum Pembuatan Herbarium.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah
cara pembuatan herbarium?
2.
Bagaimanakah
keanekaraman jenis yang terdapat di kawasan Universitas Halu Oleo Kendari?
3.
Bagaimanakah
cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui cara pembuatan herbarium?
2.
Untuk
mengetahui keanekaraman jenis yang terdapat di kawasan Universitas Halu Oleo
Kendari?
3.
Untuk
mengetahui cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi?
D. Manfaat
Praktikum
Manfaat pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Dapat
mengetahui cara pembuatan herbarium.
2.
Dapat
mengetahui keanekaraman jenis yang terdapat di kawasan Universitas Halu Oleo
Kendari.
3.
Dapat
mengetahui cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian
Herbarium
Herbarium mempunyai dua pengertian pertama yaitu tempat untuk
penyimpanan spesimen herbarium yang telah diproses dengan baik dan benar,
dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti perpustakaan, peralatan dan ruang
studi. Pengertian kedua herbarium yaitu sebagai material adalah berupa koleksi
tumbuhan yang telah dikeringkan di label dan dimounting dan disimpan dengan
baik di herbarium. Tujuan utama dari pengoleksian dan pengawetan herbarium
adalah untuk melestarikan spesimen dan catatan yang melekat padanya sehingga
memiliki informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi (Antoni, 2015).
Herbarium berasal dari kata ”hortus dan botanicus” artinya kebun
botani yang dikeringkan. Herbarium juga merupakan salah satu sumber
pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium merupakan
koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dan memiliki
kriteria-kriteria tersendiri (Widiyantini, dkk., 2014).
B. Fungsi
Herbarium
Fungsi
dari herbarium antara lain sebagai bahan dasar untuk studi flora dan vegetasi
karena pada label herbarium memuat data yang dibutuhkan untuk tujuan tersebut,
bukti nyata bahwa tumbuhan tersebut pernah ada pada lokasi atau tempat
dilakukan koleksi tumbuhan yang dimaksud, sarana yang penting dalam identifikasi
tumbuhan, penyimpan bahan acuan, wasit nama yang benar dan bank data.
Berdasarkan penggunaannya herbarium dibedakan menjadi 4 tipe utama yaitu umum
(internasional), nasional (regional), lokal dan khusus. Tipe-tipe tersebut
antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan (Murni, 2015).
C. Jenis-Jenis
Herbarium
Herbarium dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara pembuatannya
yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium basah adalah spesiesmen
tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam larutan yang dibuat dari komponen
macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan herbarium kering adalah
awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri
morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat
determinasi selanjutnya (Hastuti, 2012).
D. Teknik Pembuatan Herbarium
Ada dua cara yang memungkinkan dalam pembuatan herbarium yaitu cara
basah dan cara kering. Langkah-langkah pembuatan herbarium dengan cara basah
yaitu setelah material herbarium diberi label dimasukkan kedalam lipatan ketas
koran lalu dimuat dalam kantong plastik. Herbarium yang telah disimpan dalam
kantong plastik disiram alkohol 70% atau spritus hingga seluruh bagian tumbuhan
tersiram secara merata, lalu ditutup rapat menggunakan selotip. Pembuatan
herbarium menggunakan cara kering dapat dilakukan dengan 2 macam proses yaitu
pengeringan langsung dan pengeringan bertahap. Pengeringan langsung yaitu
tumpukan material herbarium dipres dalam sasak lalu dikeringkan diatas tungku
atau dalam oven, sedangkan pengeringan bertahap adalah material herbarium
dicelup terlebih dahulu didalam air mendidih sekitar 3 menit lalu dipres dan
dikeringkan diatas tungku pengeringan (Onrizal, 2005).
III.
METODE
PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 03 Juni 2017
pukul 10.00-15.30 WITA. Bertempat di sekitaran lingkungan Kampus Universitas
Haluoleo, Kendari.
B.
Bahan
Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Bahan dan Kegunaan
No.
|
Bahan
|
Kegunaan
|
1
|
2
|
3
|
1.
|
Tumbuhan
|
Sebagai objek
pengamatan
|
2.
|
Alkohol
|
Untuk
mengawetkan tumbuhan
|
3.
|
Koran
|
Untuk
membungkus tumbuhan
|
4.
|
Selotip
|
Untuk
menempelkan tumbuhan pada koran
|
5.
|
Plastik
|
Untuk
menyimpan tumbuhan pada koran
|
6.
|
Tiket
gantung
|
Untuk
menandai tumbuhan
|
7.
|
Air
|
Untuk
membersihkan tumbuhan
|
C. Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel
2. Alat dan Kegunaan
No.
|
Alat
|
Kegunaan
|
1
|
2
|
3
|
1.
|
Kamera
|
Untuk
mengambil gambar tumbuhan
|
2.
|
Sasak
|
Untuk
mengepres tumbuhan
|
3.
|
Botol
parfum
|
Untuk
menyimpan cairan alkohol
|
4.
|
Alat
tulis
|
Untuk
mencatat hasil pengamatan
|
D. Prosedur
Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Menyiapkan
peralatan yang akan digunakan untuk membuat herbarium.
2.
Mencari
dan memilih tumbuhan yang akan diherbariumkan sebanyak tiga spesies di sekitar
Universitas Halu Oleo.
3.
Mencatat
ciri-ciri tumbuhan dan mengambil gambarnya
4.
Mencabut
tumbuhan sampai ke akar dan menyimpannya didalam kantong plastik.
5.
Membersihkan
tumbuhan dari tanah menggunakan air.
6.
Menyemprotkan
alkohol keseluruh bagian tumbuhan.
7.
Menempatkan
tumbuhan di atas koran lalu menempelkan selotip pada bagian-bagian tertentu
tumbuhan agar posisinya tetap
8.
Menyimpan
tumbuhan pada sasak dan diikat menggunakan tali agar pres.
9.
Mengeringkan
tumbuhanmenggunakan oven.
10.
Menempelkannya
pada kertas karton.
11.
Mendeskripsikan
tumbuhan tersebut.
12. Membuat laporan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil
pengamatan praktikum ini adalah sebagai berikut dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengamatan
No.
|
Nama Tumbuhan
|
Gambar
Pengamatan
|
Gambar
Literatur
|
Keterangan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Rambusa (Passiflora floetida L.)
|
(a)
(b)
(c)
(d)
-
|
(a)
-
(c)
(d)
(e)
|
a. habitus
b. akar
c. batang
d. daun
e. bunga
f. buah
|
Tabel 3. (Lanjutan)
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
|
-
|
(f)
|
|
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Violales
Family : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora floetida L.
|
||||
2.
|
Palem Kipas
(Livistona sp.)
|
-
-
-
(d)
|
(a)
(b)
(c)
(d)
|
a. habitus
b. akar
c. batang
d. daun
e. bunga
f. buah
|
Tabel 3. (Lanjutan)
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
|
-
-
|
(e)
(f)
|
|
Klasifikasi
:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Family : Aracaceae
Genus : Livistona
Spesies : Livistona sp.
|
3.
|
Orchidaceae
|
(a)
|
-
|
a. habitus
b. daun
c. batang
d. akar
|
|
|
(b)
|
-
|
|
|
|
(c)
|
-
|
|
Tabel 3. (Lanjutan)
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
|
(d)
|
-
|
|
Klasifikasi
:
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Family : Orchidaceae
Genus :
Spesies :
|
B.
Pembahasan
Herbarium merupakan koleksi tumbuhan (spesimen) yang telah
dikeringkan atau diawetkan bisanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi.
Herbarium yang baik adalah tumbuhan yang diawetkan lengkap dengan organ
vegetatif dan generatifnya. Organ vegetatif yang dimaksud adalah akar, batang
dan daun sedangkan organ generatifnya adalah bunga, buah dan biji.
Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan atau
perbandingan untuk mentakrifkan dan mengetahui takson tumbuhan, karena
herbarium memiliki holotype untuk tumbuhan tersebut. Herbarium juga dapat
digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli botani terutama ahli bunga
dan taksonomi, mendukung studi ilmiah lainnya seperti survei ekologi dan
perhitungan kromosom tumbuhan, serta sebagai bahan untuk mengungkap adanya
evolusi. Banyaknya manfaat yang dimiliki herbarium ini menuntut perawatan dan
pengelolaan spesimen yang dilakukan dengan baik dan benar.
Pembuatan herbarium sebenarnya cukup mudah, secaa umum
langkah-langkah pembuatan herbarium adalah pengumpulan bahan, pengawetan,
pengeringan dan penyimpanan. Mengumpulkan tumbuhan yang dijadikan herbarium harus
memperhatikan kelengkapan organnya serta organ tersebut dalam keadaan baik
tidak terserang hama atau rusak. Pengawetan tumbuhan herbarium dapat dilakukan
secara kering ataupun basah tergantung sifat objeknya. Pengeringan herbarium
dapat dilakukan dengan dua proses yaitu pertama pengeringan langsung
menggunakan oven dan yang kedua ialah pengeringan bertahap.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan tiga spesies
tumbuhan. Spesies tumbuhan pertama ialah rambusa (Passiflora floetida L.),
termasuk tumbuhan liana yang hidup didarat. Akar rambusa merupakan akar serabut
(radix adventica) berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh
menjalar, akar rambusa memiliki banyak percabangandan terdapat bulu-bulu halus.Batangnya
tumbuh menjalar (repens) atau memanjat (scandens) pada tumbuhan
lain, tidak berkayu dan agak lunak, berwarna hijau, berpenampang bulat (teres)
dan ditumbuhi rambut-rambut yang rapat. Daun duduk tersebar secara spiral (Folium
sparsa), pada buku-bukunya terdapat sulur cabang pembelit untuk memanjat.
Bentuk daunnya (Circum scriptio) jantung (cordatus), ujung daun (Apex
folii) runcing (acutus), pangkal daun (Basis folii) berlekuk
(lobatus), tepi daun (Margo folii) berlekuk menyirip (pinnatilobus), permukaan daunnya berambut halus dan rapat,
termasuk daun tunggal (Folium simplex) tidak lengkap. Bunganya merupakan
bunga tunggal (Flos sparsa) yang tumbuh dari ketiak daun (Flos
axilaris), merupakan bunga sempurna (hermaprodit), helaian ganda, kelopak
(calix) lonjong, benang sari jumlahnya banyak berwarna ungu, mahkota (corolla)
berlepasan berbentuk oval. Buahnya merupakan buah buni (bacca), yang
diselubungi oleh daun pembalut menyerupai lumut, biji (semen) berbentuk
pipih dan memiliki selaput yang keras dan dikelilingi oleh daging buahnya.
Spesies tumbuhan kedua ialah palem kipas (Livistona sp.),
termasuk tumbuhan berhabitus pohon yang hidup didarat. Akar palem kipas
merupakan akar serabut (radix adventica). Batangnya tumbuh tegak (erectus),
berkayu, bagian bawahnya licin sedangkan bagian atasnya tertutup oleh pelepah (vagina)
atau berkas daun yang telah mati. Daunnya merupakan daun lengkap karena
memiliki helaian (lamina), pelepah (vagina) dan tangkai daun (petiolus).
Bentuk daunnya (Circum scriptio) jantung (cordata), ujung daun (Apex
folii) runcing (acutus), tulang daun sejajar (rectinervis), daging
daun (Intervenium) seperti perkamen (perkamenteus), memiliki duri
(spina) disepanjang tepi tangkai daunnya. Bunganya berwarna hijau atau
kuning dan berukuran sangat kecil, serta tumbuh diantara daun (Flos axilaris).
Buahnya (fructus) keras berwarna hitam sedangkan bijinya (semen)
hanya satu.
Spesies tumbuhan ketiga belum diketahui namun merupakan tumbuhan berfamili
orchidaceae. Tumbuhan tersebut berhabitus liana yang tumbuh didarat (teresterial).
Tumbuhan tersebut tumbuh menggantung (dependens) pada tumbuhan. Akarnya
merupakan akar udara yang muncul disetiap buku atau diketiak daun. Batangnya (caulix)
berpenampang bulat (teres), licin serta tidak berkayu. Daunnya berbentuk
(Circum scriptio) lancet (lanceolatus), ujung daun (Apex
folii) runcing (acutus), pangkal daun (Basis folii) runcing (acutus),
permukaan daunnya licin (laevis) dan mengkilap (nitidus), warna
daunnya hijau, daging daunnya (invermenteum) berdaging (carnosus).
V.
PENUTUP
A.
Simpulan
Simpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Cara
pembuatan herbarium yaitu tumbuhan dibersihkan terlebih dahulu lalu
disemprotkan alkohol keseluruh bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga dan
buah), membungkus tumbuhan dengan koran lalu dimasukkan dalam sasak agar
tumbuhan menjadi pipih, selanjutnya tumbuhan dikeringan menggunakan setrika
atau menjemurnya dibawah sinar matahari sampai warna tumbuhan berubah menjadi
kecoklatan.
2.
Tumbuhan
yang ada disekitar kampus Universitas Halu Oleo cukup beragam terlihat dari
banyaknya jenis tumbuhan yang didapat oleh setiap mahasiswa mulai dari kelompok
pohon, perdu dan sebagainya. Tumbuhan yang diperoleh tersebut diambil dari beberapa
tempat berbeda yakni di Kebun Raya, Kebun Pertanian, Kebun samping Fisip dan
depan Kampus Universitas Halu Oleo Kendari.
3.
Suatu
spesies tumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat dan mengamati ciri-ciri
yang dimiliki tumbuhan tersebut mulai dari akar, batang, daun, serta bunga dan
buahnya jika ada. Cara ini biasa disebut dengan metode determinasi, cara ini
dilakukan untuk mengetahui family tumbuhan lalu selanjutnya menentukan
spesies tumbuhan tersebut.
B.
Saran
Saran pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
praktikan, sebaiknya praktikan mendengarkan arahan yang diberikan asisten.
2.
Untuk
pihak laboratorium, sebaiknya peralatan yang digunakan untuk praktikum lebih
dilengkapi.
3.
Untuk
asisten, sebaiknya asisten lebih memperhatikan praktikannya agar saat praktikum
praktikan tidak bingung.
DAFTAR
PUSTAKA
Antoni, F., 2015, Botani dan Herbarium, PT. Reki, Jambi .
Widiyantini, G. A. P. N., Meter, I. G., dan Suardika, I. W. R.,
2014, Penerapan Pembelajaran Inkuiri dengan Bantuan Herbarium untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SDN 32 Pemecutan Kecamatan
Denpasar Barat, Jurnal Mimbar, 2(1): 1-10
Hastuti,
P.W., 2012, Herbarium, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Murni, P., Muswita, Harlis, Yelianti, U., dan Kartika W. D., 2015,
Lokakarya Pembuatan Herbarium untuk Pengembangan Media Pembelajaran Biologi di
MAN Cendekia Muaro Jambi, Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 30(2):
1-6
Onrizal, 2005, Teknik Pembuatan Herbarium, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Komentar
Posting Komentar